TERBONGKAR...Fakta Menakjubkan Gunung Berapi dan Gempa Bumi

Lahar, abu dan asap panas yang berasal dari gunung berapi menimbulkan kerusakan pada banyak wilayah di dunia. Guncangan gempa bumi dapat menghancurkan kota-kota. Baik gempa bumi maupun gunung berapi terjadi karena gerakan-gerakan pada permukaan, atau kerak Bumi. Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung api juga terbentuk di kedalaman laut di punggungan tengah samudera. Di sepanjang pegunungan di tengah lautan, lapisan kerak bumi menjadi tipis dan lemah. Magma yang muncul keluar kemudian membentuk barisan gunung api.

Jenis-jenis gunung api dibagi berdasarkan: aktivitas, proses terjadi, dan tipe letusan. Berdasarkan aktivitasnya, jenis gunung api antara lain:
  • Gunung api aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja dan mengeluarkan asap, gempa, dan letusan.
  • Gunung api mati, yaitu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi sejak tahun 1600.
  • Gunung api istirahat, yaitu gunung api yang meletus sewaktu-waktu, kemudian beristirahat. Contoh, Gunung Ceremai dan Gunung Kelud.
  • Jenis gunung api berdasarkan bentuk dan proses terjadinya, antara lain:
  • Gunung api Maar, berbentuk seperti danau kawah. Terjadi karena letusan besar yang kemudian membentuk lubang besar di bagian puncak. Bahan-bahan yang dikeluarkan berupa benda padat/effiata. Contoh, Gunung Lamongan di Jawa Timur.
  • Gunung api kerucut/srato, yaitu jenis gunung api yang paling banyak dijumpai. Berbentuk seperti kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis. Terjadi karena letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menyebabkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut. Contoh, Gunung Merapi.
  • Gunung api perisai/tameng, berbentuk seperti perisai, terjadi karena lelehan yang keluar dengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk lereng yang sangat landai dengan kemiringan 1 sampai 10 derajat. Contoh gunung api perisai/tameng antara lain Gunung Maona Loa Hawaii di Amerika Serikat.

Jenis gunung api berdasarkan tipe letusan, antara lain:
  • Hawaian, memiliki tipe letusan dengan pancuran lava ke udara mencapai ketinggian 200 meter, mudah bergerak dan mengalir secara bebas.
  • Strombolian, memiliki ciri letusan mencapai 500 meter dengan pijaran seperti kembang api.
  • Merapi, memiliki tipe letusan dengan ciri guguran lava pijar saat kubah lava runtuh.
  • Volcanian, memiliki ciri letusan yang membentuk volcano disertai awan panas yang padat.
  • Pelean, gunung api dengan tipe letusan yang paling merusak karena magma yang meletus dari bagian lereng gunung yang lemah.
  • St. Vincent, gunung api dengan tipe letusan yang disertai longsoran besar dan awan panas yang bisa menutupi area yang luas.
  • Sursteyan, gunung api dengan tipe letusan dengan vulkanian tetapi kekuatan letusannya lebih besar.
  • Plinian, gunung api dengan tipe letusan eksplosif yang sangat kuat dengan ketinggian letusan yang mencapai >500 km. (Sumber by pengertianahli.com)
Letusan Gunung Berapi
  • Kerak Bumi terbuat dari lempengan-lempengan yang bergerak, yang mengapung pada lapisan bebatuan panas yang cair (magma). Gunung berapi terjadi ketika magma terdorong naik melewati celah. Gunung berapi yang meletus mengeluarkan lahar (bebatuan cair) dan awan abu serta gas.

Proses Pembentukan
  • Setelah dingin, lahar akan mengeras menjadi batuan padat. Dengan berlalunya waktu, lapisan-lapisan lahar membentuk sebuah gunung.

Gempa Bumi
  • Gempa-gempan Bumi yang kuat biasanya terjadi ketika dua lempengan saling bergesekan. Ini umum terjadi di wilayah-wilayah seperti Jepang dan California, yang terletak di pinggiran lempengan-lempengan. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
Berdasarkan Penyebab 
  • Gempa bumi tektonik - Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
  • Gempa bumi tumbukan - Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
  • Gempa bumi runtuhan - Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
  • Gempa bumi buatan - Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
  • Gempa bumi vulkanik (gunung api) - Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

Berdasarkan Kedalaman 
  • Gempa bumi dalam - Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
  • Gempa bumi menengah - Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
  • Gempa bumi dangkal - Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa 
  • Gelombang Primer - Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
  • Gelombang Sekunder - Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair. (Sumber by Wikipedia)
TAHUKAH ANDA!Gunung berapi tidak selalu aktif. Ketika sebuah gunung  berapi tidak meletus untuk waktu tertentu, maka gunung tersebut dikatakan tidak aktif (sedang tidur)
Sumber : http://beritafaktaterbaru.blogspot.co.id/

0 Response to "TERBONGKAR...Fakta Menakjubkan Gunung Berapi dan Gempa Bumi"

Post a Comment